Fenomena Dukun Cilik Ponari di Indonesia

Dianggap Sakti Setelah Disambar Geledek

1. Ketika menonton TV, saya tertarik dengan cerita seorang budak berumur 10 tahun yang bernama Ponari telah mendadak menjadi "bomoh" selepas di sambar petir dan memperolehi batu ajaib. Bagi tujuan pengubatan, kanak-kanak ini akan merendamkan batu tersebut di dalam air untuk diminum sang pesakit.

2. Sejak dahulu saya juga pernah mendengar cerita, apabila petir menyambar pokok, carilah batu atau disebut sebagai gigi atau sumisi (dalam bahasa dusun ), yang akan terlekat di pokok tersebut. Walau bagaimanapun seingat saya, tiada seorang pun yang menemui atau memiliki batu tersebut yang menjadi dukun.

3. Apa yang menarik perhatian saya ialah ketaksuban orang ramai yang mendatangi rumah keluarga Ponari sehingga angka ribuan, malah telah menyebabkan 3 orang terkorban kerana berasak-asak untuk mendapatkan rawatan. Malah berita terkini ayah kepada Ponari telah dimasukkan ke hospital kerana keletihan dengan kedatangan ribuan pesakit ponari.

4. Kehadiran ribuan orang pesakit ke rumah Ponari mungkin bukan kerana keampuhan batu tersebut tetapi disebabkan oleh taraf hidup ekonomi masyarakat Indonesia yang tidak berkemampuan dan tidak mampu membayar kos perubatan di klinik atau hospital. Kemungkinan juga kerana keyakinan kepada perubatan alternatif menyebabkan dukun ponari diserbu.

5. Walau bagaimanapun, kita bersyukur kerana dinegara kita, sebahagian besar rakyat mampu untuk mendapatkan rawatan moden. Perubatan alternatif juga mudah didapati, namun belum ada kes orang mati kerana berasak-asak mendapatkan rawatan. Malah pengamal perubatan alternatif yang paling handal/hebat pun masih mengiklan perkhidmatan mereka.

6. Bagi tujuan perkongsian, berikut adalah petikan rencana yang berkaitan dengan topik ini;

Dianggap Sakti Setelah Disambar GeledekSiapa Muhammad Ponari sebenarnya?Sebelumnya, warga Dusun Kedungsari, Desa Balongsari, Kecamatan Megaluh, Jombang hanya tahu bahwa bocah tersebut adalah seorang siswa kelas 3 SD di desa itu.Namun sejak sekitar dua pekan lalu, ratusan bahkan ribuan orang setiap hari berbondong-bondong mendatangi rumah anak tunggal pasangan suami istri Kasim, 40, dan Mukaromah, 28 tersebut.Mereka yang berasal dari Jombang dan sekitarnya itu berbondong-bondong ingin berobat kepada Ponari, yang dikenal warga sebagai dukun tiban alias dukun dadakan. Bocah lugu ini dianggap memiliki kelebihan menyembuhkan penyakit setelah menemukan batu sebesar kepalan tangan sekitar tiga pekan lalu.Di sela-sela mengobati para pasiennya, Ponari sempat menceritakan penemuan batu ajaibnya tersebut. Ikhwal batu berwarna coklat itu, jelas Ari, demikian Ponari dipanggil, dia temukan secara tidak sengaja sekitar tiga pekan lalu saat hujan deras mengguyur desanya.Sebagaimana bocah seusianya, Ari bermain-main di bawah guyuran hujan lebat, yang sesekali diwarnai suara geledek. Pada saat itu, lanjut Ari, seiring suara petir menggelegar, kepalanya seperti dilempar benda keras. Beberapa detik kemudian Ponari merasakan hawa panas menjalari seluruh tubuhnya.Beberapa detik kemudian Ponari mengaku mendapati batu sekepalan tangan berada di bawah kakinya. Ia mengaku kaget karena batu itu mengeluarkan sinar warna merah. Karena penasaran, batu itu akhirnya dibawanya pulang.Mendengar cerita Ponari, Kasim, sang ayah, tidak percaya begitu saja. Bahkan neneknya, Mbok Legi, sempat membuang batu tersebut di rumpun bambu. Namun aneh, ketika sang nenek kembali ke rumah, batu yang berbentuk seperti kepala belut itu sudah berada di tempat semula. Padahal rumpun bambu tempat Mbok Legi membuang batu itu berjarak sekitar 100 meter dari rumah.Beberapa hari kemudian, ada seorang tetangga sakit panas dan muntah-muntah. Tanpa ada yang meminta, Ponari membawa batu ajaibnya dan memasukkannya ke segelas air putih, kemudian diminumkan kepada tetangga yang sakit itu. Beberapa jam kemudian, tetangga tadi sembuh.Bermula dari pengobatan itulah, kemudian kabar cepat beredar dari mulut ke mulut. Setiap hari kabar itu memyebar, dan akhirnya setiap hari rumah keluarga Kasim didatangi ratusan bahkan ribuan pengunjung.Untuk memberi sedikit kenyamanan bagi pengunjung, kini di depan rumah Ponari yang sederhana (terbuat dari bambu) itu, didirikan tenda cukup besar.Ponari mengatakan, dengan batu itu dirinya bisa menyembuhkan berbagai penyakit. “Caranya ya sama, batu saya genggam, terus saya masukkan ke dalam segelas air putih, lalu airnya saya suruh minum ke orang yang sakit,” kata Ponari.Ny Sumini, 51, seorang pengunjung, mengaku tertarik datang karena mendengar cerita orang-orang yang mengaku sembuh setelah diobati Ponari. “Saya sudah lama mengidap penyakit sesak napas. Melalui dukun tiban ini saya berharap bisa sembuh,” kata warga Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan, Jombang itu.Sumber artikel : http://www.surya.co.id

Comments

Popular posts from this blog

Daun Tarap Daun Timadang, Saya Harap Jangan Meradang

Tributes to Michael Jackson( 1958-2009) and Farrah Fawcett

FAREWELL WS RENDRA, POET, PLAYWRIGHT AND FATHER OF INDONESIAN THEATER